Cara Mudah Ternak Channel YouTube untuk Monetisasi

 Cara Mudah Ternak Channel YouTube untuk Monetisasi

Cara ternak channel youtube monetisasi untuk di jual


Halo, Assalamualaikum!

Selamat datang kembali di channel saya. Apa kabar kalian semua? Semoga sehat selalu dan dimudahkan rezekinya, aamiin ya robbal alamin. Kali ini, saya akan membagikan trik bagaimana cara ternak channel YouTube yang bisa termonetisasi. Anggap saja ini sebagai investasi digital di YouTube, di mana nantinya channel yang sudah termonetisasi bisa dijual dengan harga mulai dari 3 juta hingga 5 juta per akun. Tanpa basa-basi, mari kita mulai!

1. Pilih Niche Konten yang Tepat

Pertama, kita harus menentukan niche atau tema konten yang akan kita buat. Sebagai contoh, saya membuat channel YouTube bernama "Gubung Desa" yang berfokus pada konten masakan. Nantinya, saya akan membuat video tentang masakan Sunda dan mukbang.

2. Manfaatkan Video Short

Saya menggunakan metode video short karena jenis video ini cenderung lebih banyak ditonton dan otomatis bisa meningkatkan jumlah subscriber. Untuk mendapatkan video short, saya sering mengambil video dari TikTok. Berikut caranya:

  1. Cari Video di TikTok:

    • Cari video yang sesuai dengan niche kamu, misalnya menu lalapan Sunda atau masakan Sunda.
    • Pastikan video yang kamu pilih menarik dan sejenis untuk meningkatkan traffic kata kunci di channel kamu.
  2. Download Video Tanpa Watermark:

    • Salin tautan video TikTok yang kamu pilih.
    • Masuk ke browser dan ketikkan snix.io untuk mengunduh video tanpa watermark.
    • Tempelkan tautan yang sudah disalin dan klik download.

3. Edit Video untuk YouTube

Setelah video terunduh, kamu perlu melakukan beberapa langkah editing sebelum mengunggahnya ke YouTube:

  1. Ganti Musik:

    • Jika video asli menggunakan musik yang kena copyright, gantilah dengan musik bebas copyright.
    • Kamu bisa menggunakan musik tradisional Sunda atau lainnya yang sesuai dengan tema video.
  2. Tambah Filter dan Efek:

    • Tambahkan filter atau efek agar video lebih menarik.
    • Kamu bisa menambahkan teks atau overlay untuk memperjelas konten video.

4. Unggah Video ke YouTube

Setelah video selesai diedit, saatnya mengunggahnya ke YouTube:

  1. Buat Judul yang Menarik:
    • Misalnya, "Makan Lalapan Sunda dengan Asin Lezat".
  2. Tambahkan Deskripsi dan Tag:
    • Cantumkan sumber video di deskripsi jika kamu mengambil dari TikTok.
    • Gunakan tag yang relevan untuk meningkatkan SEO, misalnya: masakan Sunda, mukbang Sunda, lalapan Sunda.

5. Optimalkan Channel untuk Monetisasi

Agar channel kamu cepat termonetisasi, kamu perlu fokus pada beberapa hal:

  1. Konsistensi Konten:
    • Upload video secara rutin dengan niche yang sama.
  2. Tingkatkan Interaksi:
    • Balas komentar, adakan giveaway, atau sesi live streaming untuk meningkatkan engagement.
  3. Perhatikan Jam Tayang dan Subscriber:
    • Untuk mempercepat penambahan subscriber dan jam tayang, kamu bisa menggunakan trik yang sudah saya bagikan di video sebelumnya.

6. Menjual Channel yang Sudah Termonetisasi

Setelah channel kamu termonetisasi dan memiliki jumlah subscriber yang cukup, kamu bisa menjualnya. Harga jual channel yang sudah termonetisasi berkisar antara 3 juta hingga 5 juta per akun. Ini bisa menjadi sumber penghasilan tambahan yang lumayan.


Kesimpulan

Membuat dan mengembangkan channel YouTube hingga termonetisasi memang memerlukan usaha dan waktu. Namun, dengan metode yang tepat dan konsistensi, kamu bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Semoga tutorial kali ini bermanfaat untuk kalian semua.

Jangan lupa untuk menonton video saya selanjutnya yang akan membahas cara mempercepat penambahan subscriber dan jam tayang. Terima kasih sudah menonton, dan sampai jumpa di video berikutnya!


Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh